Kabartimnas.com – Timnas Indonesia kembali harus menelan pil pahit setelah tersingkir dari Piala AFF 2024.
Kekalahan 0-1 dari Filipina di Stadion Manahan Solo menjadi akhir perjalanan skuad Garuda di turnamen bergengsi Asia Tenggara ini.
Pelatih Shin Tae-yong, yang sebelumnya membawa optimisme bagi sepak bola Indonesia, kini berada di bawah sorotan tajam.
Pakar sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana, yang akrab disapa Coach Justin, melontarkan kritik pedas terhadap kinerja Shin Tae-yong.
Menurutnya, pelatih asal Korea Selatan tersebut gagal membentuk sistem permainan yang solid, terutama dengan dominasi pemain muda dalam skuad.
“Dari sisi permainan, Coach Shin Tae-yong gagal dalam membentuk sistem permainan dengan pemain muda,” ujar Coach Justin.
Lebih lanjut, Coach Justin mempertanyakan keputusan Shin yang kerap bereksperimen dengan taktik dan pemain di tengah turnamen penting seperti Piala AFF.
Ia menilai bahwa eksperimen semacam itu seharusnya dilakukan pada laga uji coba, bukan di ajang kompetitif.
“Bikin frustrasi, Coach Justin desak Shin Tae-yong sudahi eksperimen taktik di Piala AFF 2024,” tambahnya.
Pertanyaan tentang Masa Depan Shin Tae-yong
Kegagalan di Piala AFF 2024 memunculkan spekulasi mengenai masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Coach Justin secara terbuka meragukan kelanjutan karier Shin di Indonesia, mengingat hasil yang tidak memuaskan dan minimnya perkembangan signifikan dalam permainan tim.
“Coach Justin meragukan masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia,” tegasnya.
Di sisi lain, Shin Tae-yong beralasan bahwa penggunaan skuad muda di Piala AFF 2024 adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memberikan pengalaman dan kesempatan bermain bagi para pemain muda.
Ia meyakini bahwa dengan skuad terbaik, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara.
“Jika menggunakan pemain terbaik, saya yakin Indonesia bisa juara,” ujar Shin Tae-yong.
Selain Coach Justin, beberapa pakar sepak bola Indonesia juga mengkritisi kinerja Shin Tae-yong.
Kesit Budi Handoyo, misalnya, menilai bahwa taktik Shin tidak efektif tanpa kehadiran pemain naturalisasi.
“Tanpa pemain naturalisasi, performa Coach Shin Tae-yong sangat biasa,” katanya.
Evaluasi dan Langkah ke Depan
Kegagalan di Piala AFF 2024 menjadi momen refleksi bagi PSSI dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia.
Diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja timnas, termasuk strategi pelatihan, pemilihan pemain, dan pendekatan taktik.
Apakah Shin Tae-yong masih menjadi sosok yang tepat untuk memimpin Timnas Indonesia ke depan? Pertanyaan ini menjadi diskusi hangat di kalangan pecinta sepak bola tanah air.
Dalam situasi ini, transparansi dan komunikasi antara PSSI, tim pelatih, dan publik menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan dan harapan terhadap masa depan sepak bola Indonesia.
Apapun keputusan yang diambil, semoga dapat membawa perubahan positif dan prestasi yang membanggakan bagi bangsa.***
Tim Redaksi